#IndonesiaQJurnal🇮🇩

Kupang News- Acara pembukaan kegiatan Musyawarah Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI di Asrama Haji tanggal 16 September 2022 diwarnai dengan reuni para senior Alumni HMI di Seluruh wilayah NTT.  Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 hingga selesai di asrama haji kota Kupang. Dalam sambutannya H. Anwar Pua Geno SH sebagai ketua presidium KAHMI NTT mengatakan Walaupun Serangan Pandemi Covid 19 masih mengintai namun Muswil IV tahun ini tetap berjalan dan sengaja di ambil pada momentum milad KAHMI ke 56. KAHMI berdiri pada tanggal 17 September 2022, yaitu 17 September 1966. Tidak hanya itu banyak KAHMI sudah bertebaran di berbagai wilayah di Indonesia pada umumnya dan NTT pada khususnya sambungnya. Lebih lanjut mantan ketua DPRD NTT Era Gubernur Frans Lebu Raya ini mengatakan sebaran KAHMI sudah mencakup 14 kabupaten kota di NTT, ada yang di gabung dan adapula yang berdiri sendiri sendiri di karenakan pertimbangan luas wilayah dan sebaran anggotanya. Seperti

Kasus pembunuhan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih berjalan panjang. Fredy Sambo sebagai dalang di balik pembunuhan Brigadir J menjadi viral karena berbagai macam rekayasa TKP oleh anggota Kadiv Propam Polri suruhannya yang memicuh amarah masyarakat seluruh Indonesia. Imbasnya Institusi POLRI dibawah pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun dipanggil Komisi III untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait simpang siurnya informasi terkait pembunuhan Brigadir J. Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, langsung dipimpin oleh Ketua Komisi III sendiri yaitu Bambang Wuryanto dari Fraksi PDI P dapil IV daerah Jawa Tengah.  Dalam keterangannya Sang Jendral Listyo Sigit Prabowo memborong 18 anggota kepolisian untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan para wakil rakyat ini.  Kami hadir bersama-sama Timsus 18 orang dan kami sampaikan bahwa dalam hal penanganan kasus ini kami Solid Pak, jadi itu satu hal yang perlu kami sampaikan. Kata Sang Jen

Assalamualaikum warahmatullahi wa. wb Slamat Mlm dan salam sejahtera untuk kita semua,  Yang terhormat :  Anggota Dewan Penasehat AMA Kupang Inak, Amak orang tua Adonara Kakak Senior, Alumni yang berkesempatan Hadir Yang Saya Hormati : Rekan Rekan OKP Lingkup Nasional maupun daerah, singkat nya hadirin sekalian yg insyaallah dimuliakan Allahu subhanawataalla. Pada kesempatan pertama saya ingin mengajak kita sekalian untuk menaikkan segala puja kepada yg patut dipuji, karna hanya dg ijinnya dn restunya maka kita  boleh berbuat sesuatu. Malam hari ini merupakan sebuah  nikmat terbesar karna atas ridho dari Allah SWT.  Hadirin yang saya muliakan  Organisasi merupakan perkumpulan paling Logis dalam sejarah perjalanan manusia. Era perjuangan dari berbagai macam warna kedaerahan menuju sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menjadi dasar pijakan positif hingga pada detik ini. Persatuan Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Minahasa dan lainnya menjadi satu pembelajaran bahwa perbedaan

Negara beragam itulah julukan yang tepat untuk sematkan pada Indonesia. Selain penduduknya yang beragam nama daerah pun demikian beragam tergantung ciri khasnya sendiri. Arti sebuah nama sangat penting bagi suatu wilayah sebagai jati diri warganya sebut saja perubahan nama Sunda Kecil menjadi Nusa Tenggara oleh Muh. Yamin pada tahun 1954 dengan alasan wajah kolonial masih membekas sehingga dialam kemerdekaan ini nama Nusa Tenggara lebih cocok menjadi betapa pentingnya generasi sekarang mengenal apa arti sebuah nama. Nusa Tenggara Timur sebagai bagian dari Republik ini pun memiliki beragam nama wilayah yang jika ditelusuri maka memiliki makna yang sengat mendalam. Sebut saja Oesapa daerah yang terletak dibibir pantai dan sepanjang jalan Timor raya ini memiliki makna sejarah dan filosofi tersendiri. Walaupun sumbernya masih jauh dari fakta namun masih korelasi dengan kultur yang ada. Berawal sekelompok yang berjumlah sebelas kepala keluarga yaitu Nunatun, Laikai, Laidaat, Lai

Republik Indonesia harus adil dan makmur slalu diteriakan oleh golongan aktivis jalanan yg menginginkan infrastruktur dibangun secara merata. Itu menjadi salah satu komponen majunya suatu negara,  kesimpulan yang kuambil ketika beberapa organisasi mahasiswa melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Gubernur NTT. Walaupun hanya sekilas pendengaran ku tentang orasi singkat dari pimpinan aksi, namun pikiranku mulai melayang jauh sampai  dimana dunia pergerakan awal aktivis mudah NTT melawan penjajah. Yaitu tepatnya tahun 1922 DS Pella mendirikan organisasi pergerakan di Makassar dg nama Timor Verbond, usianya tergolong mudah namun menjadi batu loncatan pertama dunia pergerakan di NTT. Suluh Timor menjadi salah satu media masa yang menjadi senjata kritikan terhadap pemerintah kolonial. Woee minggir orang mau lewat kata salah satu rombongan aksi tersebut yang membuat Lamunanku langsung berhenti... Melihat aksi blokir jalan yang mereka lakukan menyebabkan tukang ojek yg aku tumpa

Dunia pendidikan NTT memiliki beragam cerita. Ada cerita yang menyedihkan, menjengkelkan semuanya bercampuran membentuk kisah yang tak pernah lepas dari ingatan kita. Kisah ini berawal dari pusat. Dilansir dari Flores post 5 Desember 2017 lalu, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan era Jokowi priode pertama Muhadjir Effendy membuat panas telinga masyarakat Indonesia pada umumnya dan NTT pada khususnya. Menanggapi dalam program for international students assessment (PISA) yang membuat Indonesia ranking bawah dalam penilaian oleh lembaga dunia tersebut, Ia menyatakan " Saya khawatir yang dijadikan sampel Indonesia adalah siswa-siswa dari NTT semua". Dalam pemberitaan tersebut reaksi beragam datang dari warga NTT ada yang menyayangkan, ada yang marah namun ada juga sebagai bahan introspeksi diri. Mendengar pertama jelas reaksi kita sebagai warga NTT pasti kaget, terkejut bahkan marah. Namun perlu kita berpikir lebih jauh lagi dalam melihat penilaian dari pusat