ANTARA OJEK DAN AKTIVIS
Republik Indonesia harus adil dan makmur slalu diteriakan oleh golongan aktivis jalanan yg menginginkan infrastruktur dibangun secara merata. Itu menjadi salah satu komponen majunya suatu negara, kesimpulan yang kuambil ketika beberapa organisasi mahasiswa melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Gubernur NTT.
Walaupun hanya sekilas pendengaran ku tentang orasi singkat dari pimpinan aksi, namun pikiranku mulai melayang jauh sampai dimana dunia pergerakan awal aktivis mudah NTT melawan penjajah.
Yaitu tepatnya tahun 1922 DS Pella mendirikan organisasi pergerakan di Makassar dg nama Timor Verbond, usianya tergolong mudah namun menjadi batu loncatan pertama dunia pergerakan di NTT.
Suluh Timor menjadi salah satu media masa yang menjadi senjata kritikan terhadap pemerintah kolonial.
Woee minggir orang mau lewat kata salah satu rombongan aksi tersebut yang membuat Lamunanku langsung berhenti...
Melihat aksi blokir jalan yang mereka lakukan menyebabkan tukang ojek yg aku tumpangi pun ikut berhenti.
Ternyata aksi mahasiswa yg sebenarnya didepan kantor gubernur namun meluas sampai kejalanan tepatnya disekitaran jalan El Tari.
Hidup mahasiswa..hidup mahasiswa hidup mahasiswa, selalu diteriakan oleh ratusan mahasiswa yg melakukan aksi .
Aku pun memaklumi dan diam membisu menatap pemandangan seperti yg tidak asing lagi itu. Sebab, demo merupakan lagu wajib bagi dunia pergerakan dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
Beda dengan tukang ojek , gelisahnya tak karuan.
Turun dimana Nak ...tanya tukang ojek dengan suara galau memecahkan kebisuan.
Masih jauh om didepan GOR jawabku dengan mantap.
Maaf ya nak gara gara aksi ini kamu jadi terlambat ketempat kerjamu. Tanyanya dengan rasa bersalah.
Tidak apa apa Om, aku malahan kasihan Om karna Rejeki ojek akan berkurang balas ku .
Mahasiswa itu memang aneh harus nya pakai media massa ,majalah, media on line dll tuk menyuarakan aspirasinya...bukan seperti ini menyuaraksn aspirasi rakyat namun malahan membuat rakyat susah mencari rejeki. Kata tukang ojek dengan nada kesal.
Iya om memang aneh perilaku mahasiswa sekarang yg slalu brutal dalam menyampaikan aspirasi rakyat, aku melanjutkan ...perlu om ketahui aksi mahasiswa memang slalu seperti ini kalau aspirasinya tdk digubris pemerintah. Yg salah siapa !!, memang lewat media lebih bagus tanpa mengecewakan rakyat saat masyarakat sipil beraktivitas.
Namun tidak semua rakyat aktif dalam medsos ,apalagi yg mahasiswa suarakan sekarang niw tentang Kemiskinan jadi lewat jalanan menjadi senjata yg mempan dalam melawan rejim yg bobrok.
Memang aktivis jaman dulu beda seperti : Timor Verbond, PKT (perserikatan kebangsaan timor) berdiri diKupang 1937 oleh I.H Doko, De Timorche Jongeren pimpinnan H Johanes diBandung (1933), kerapatan timor evolusi 1924 yg beraliran sosial, Perserikatan Timor didirikan oleh C Frans Dan J Kedoh,Partai Lima Serangkai, PSII (partai sarekat islam indonesia) diDulolong Alor thn 1932 dipimpin oleh Umar Bara dan H Dasing dan organisasi lainnya. Nah dijaman itukan orang turun jalan masih takut sehingga melalui majalah menjadi sumber keritikan mereka.
Beda dengan jaman sekarang om semua orang bebas menyampaikan aspirasinya. Penjelasanku panjang lebar .
Ow begitu...Hidup Mahasiswa!!! tukang ojek pun menjadi lebih bersemangat lagi dalam menjalani pekerjaannya sebagai tukang ojek...
Komentar
Posting Komentar