TUGU MONAS

TUGU MONAS

Dari arah pelabuhan dengan Bemo saat memasuki Kompleks LLBK Lahi Lai Besi Kupang Aku melihat monumen tepat dipersimpangan jalan menghadap kearah benteng Fort Concordia (1640), benteng yg dibangun Portugis lalu dilanjutkan oleh Belanda. 
Monumen yangg begitu sederhana dari bentuknya mirip seperti tugu Monas yang ada diJakarta, Ya ini hanya pengakuan sepihak ungkapku dalam hati.
Kamu suka sejarah ya tanya Bapa Tinus yg duduk disampingku. 
Tidak terlalu juga kow, om Tinus karna Sejarah membuat kita gagal mof on, balasKu dg suara penuh percaya diri. 
Gagal mof on, itu kan hanya statement yang slalu diberikan oleh generasi mileneal kan? Om Tinus tersebut malah bertanya balik. 
Iya om jawab Ku dg suara tenggelam. 
Anak muda aku mengerti, Om sudah tua kita beda generasi, ku tau kehidupan kami dulu sangat berbeda dg generasi sekarang. 
Lihat bemo ini, ada kaca spionnya kan !! yangg mengharuskan sang supir melihat kebelakang agar kendaraan yang melewati, sang supir bisa menghindarinya dan juga bisa menjadi patokannya menuju ketempat tujuannya dengan mudah. Memang kaca depan lebih besar karna masa depan memang lebih penting tapi jangan lupa pada kaca spion, karna dia menjadi instrumen pelengkap menuju masa depan. Jelas om Tinus tersebut dengan panjang lebar tentang pentinya nilai sejarah. 
Terus apa kaitannya dengan Tugu ini om Tinus. Tanyaku penasaran stelah om Tinus tersebut menjelaskan arti penting sejarah.. 
Om Tinus pun langsung menjelaskan, Tugu tarsebut namanya Pancasila namun sesungguhnya adalah Tugu Hak Asasi Manusia (HAM) yang dibangun pada tahun 1945 bulan Desember berawal dari inisiatif para pemuda asal Kupang yang kuliah diSurabaya yang dipimpin oleh Marus Rihi. Menurut Peter A.Rohi (Sejarahwan NTT), saat itu ada perang sekutu vs Jepang dan saat mereka ke Kupang masih ada sekutu. Para pemuda ini membuat Tugu ini dan menghadap kebenteng Fort Concordia (kini difungsikan sebagai markas Batalyon Infranteri 743/PSY TNI AD) untuk memperingatkan para tentara Australia agar tidak membuat masalah diKota Kupang. Tugu tersebut ada empat fondasi (four foundation), yang artinya bebas berbicara, bebas beragama, bebas kemiskinan, dan bebas ketakutan dari perang. Tidak menutup kemungkinan kalau tugu HAM ini merupakan yang pertama didirikan didunia!!! Lanjut Om Tinus dengan bangga, saat presiden Soekarno keKupang dan sering berpidato, maka sebagai kenangan kepadanya, tugu tersebut direnovasi pada tahun 1949 dan menjadi lima lingkar Pancasila.
Om Tinus maaf ya, aku sudah memandang sebelah mata tentang arti penting sejarah. Kataku dg mata berkaca kaca.
Ow tdk apa apa... anak muda lanjutkan mimpimu karna perjalanan hidupmu masih panjang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ARTI OESAPA

WIDYARMAN CUP XVII, KETUA UMUM HMI CABANG KUPANG : SELAMAT KEPADA IPPERTATEK YANG SUDAH JUARA DUA.

Muswil KAHMI NTT Tahun 2022 ini Sambutan dari H. Anwar Pua Geno SH Mantan Ketua DPRD NTT Era Gubernur Almarhum Drs. Frans Lebu Raya 2014-2019