LAYAKKAH FLOTIM MASUK KATEGORI KABUPATEN DENGAN PENGHARGAAN DAERAH (PPD) TERBAIK ??
LAYAKKAH FLORES TIMUR MASUK 10 BESAR KATEGORI KABUPATEN DENGAN PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH (PPD) TERBAIK ???
Kabar gembira dari pemerintah pusat, Kabupaten Flores Timur menjadi salah satu Kabupaten yang masuk dalam 10 besar Kabupaten diseluruh Indonesia yang dinilai memiliki proses prencanaan pembangunan dengan inovasi terbaik. Flores Timur mampu berdiri sejajar dengan Kabupaten Bangka, Klungkung, Kuburaya, Musi Rawas, Poso, Samosir, Kep. Siau Tagulandang Biaro, Tanah Datar dan Temanggung. Sedangkan Kota terdiri dari Kota Balikpapan, Padang, Palu, Pontianak, Semarang, Sungai Penuh, Surabaya, Tangerang, Tual, Dan Yogyakarta.
Dalam keterangannya Bupati Flotim Antonius H. Gege Hadjon ST kepada wartawan diruang kerjanya Kamis 30 April 2020 mengatakan program unggulan Pemkab Flotim, dalam proses perencanaan pembangunan yang mampu mendongkrak Kabupaten ini masuk dalam 10 besar Kabupaten terbaik diIndonesia adalah program Grobak Cinta karna menurutnya keunggulan program ini berdasarkan hasil penilaian pemerintah pusat, yang mampu menurunkan angka stunting dari 40% turun ke 20% pada tahun 2020. Prestasi membanggakan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dan layak diterimah oleh rakyat Flotim.
Patut diapresiasi karna proses penilaiannya tidak main main. Begitu banyak Tim penilai independent yang turut andil diantaranya akademisi, kaum professional, jurnalis dan para pakar dari berbagai macam bidang ilmu. Tahap penilaiaan pun begitu selektif yaitu :
1) Penilaian dokumen RKPD (rencana kerja pemerintah daerah) dan dokumen inovasi
2) Presentase dan wawancara
3) Verifikasi dan kunjungan lapangan.
Penilaian ini juga didukung oleh dua Tim yaitu Tim utama dan Tim teknisi dari lintas kementrian dan lembaga. Ditengah perjalanan penilaian, wabah Covid 19 melanda negri ini, menyebabkan penilaian terakhir yaitu verifikasi dan kunjungan lapangan ditiadakan. Sedangkan penilaian tahap kedua Presentase dan wawancara dilakukan menggunakan aplikasi Zoom for meeting.
Apakah hanya prestasi program Grobak Cinta yang mengungguli kabupaten kabupaten lainnya diseluruh Indonesia ?
Sekelas BAPPENAS RI jika hanya menilai dari menurunnya persentase stunting lalu menggeneralisir bahwa kebijakan lainnya juga sukses perlu dikritik secara mendalam. Jika penilaian verifikasi dan kunjungan lapangan terhadap kasus kasus seperti dugaan proyek talud penahan abrasi Bubu Atagamu, kecamatan Solor Selatan yang menelan anggaran sebesar Rp 2 Milliar tahun 2017 dan Talud penahan abrasi Motong Lamakera kecamatan Solor Timur senilai Rp 2 Milliar yang belum menunjukan perkembangan. Ditambah dugaan korupsi SPAM kecamatan Ileboleng yang anggarannya Rp 10 Milliar , begitupun kasus penganggaran Rp 5,5 Miliar untuk Manja Mente yang luasnya 1.000 ha, masih menjadi pertanyaan besar sejauh mana penanganan kasus kasus tersebut yang notabenenya berbanding terbalik dengan Penghargaan masuk 10 besar kebupaten terbaik. Disamping itu juga mubazirnya Jembatan Tempatan Perahu (JPT) DiSagu dan terbengkalainya 4 tahun lebih sumur Bor DiWitihama masih menjadi teka teki hingga kini.
Kabupaten yang memiliki luas daratan 1.812,85 km2 dan luas perairan sekitar 4.170,53 km2 yang tersebar pada tiga pulau yakni Flores, Adonara dan Solor ini memang aneh disamping kesuksesannya sampai dilirik oleh pemerintah pusat tapi kondisi rumah tangganya terkesan terabaikan.
Sembilan belas kecamatan yang terbagi dalam 229 Desa dan 21 Kelurahan dengan pusat pemerintahannya diLarantuka harus diperhatikan secara menyeluruh terutama kebutuhan publik harus terpenuhi.
Sinisme yang dilontarkan oleh ketua KRBF (koalisi rakyat bersatu flores timur) dalam wawancara yang dilakukan oleh media lokal tiga hari sebelum ada pengumuman penghargaan ini yaitu 27 April 2020 menyebutkan kasus kasus dugaan korupsi proyek besar DiFlores Timur ini harus menjadi prioritas penanganan oleh Polres Flotim. Kasus dugaan tindak pidana korupsi punya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyrakat Flotim.
Sebagai masyarakat tentunya optimis akan kesuksesan Pemda dalam program Grobak Cinta ini namun harus realistis bahwa kegagalan Pemda juga perlu diingatkan bahwa harus segera menyelesaikannya bukan pembiaran atau masa bodoh akan semua kasus itu, jika terus terusan seperti ini akan menjadi beban terburuk pada generasi berikutnya.
Menjadi pertanyaan besarnya adalah ...
LAYAKKAH KABUPATEN FLOTIM MASUK KATEGORI 10 BESAR DENGAN KABUPATEN PENGHARGAAN PEMBANGUNAN DAERAH (PPD) TERBAIK ????? hmm hmm
Komentar
Posting Komentar