BULAN MEY SOEHARTO DIPERMALUKAN
BULAN MEI SOEHARTO DIPERMALUKAN
Krismor atau biasa disebut krisis moneter sudah melanda Thailand dibulan Juli 1997, merebet dibulan October ke Malaysia trus ke Filiphina. Seluruh negara di ASEAN pun tercekik ditahun tahun berikutnya oleh krismor. Pak Harto panggilan akrabnya tidak berdiam diri, Beliau tau pasti Krismor menyerang Indonesia. Tepatnya bulan January 1998 krismor memasuki Indonesia. Sembako naik (sembilan bahan pokok), Premium naik, ribuan usaha pun bangkrut ditambah pengangguran bertambah akibat PHK (pemutusan kerja sepihak).
Kebijakan Pak Harto pun hadir sebelum krismor benar benar mengganggu NKRI. Diantara kebijakannya yaitu : GENTAR (Gerakan Cinta Rupiah), GENTA (Gerakan Nasional Cinta Indonesia), Gerakan Cinta Pasar Modal, Dan juga kebijakan mentri keuangan mencantumkan harga dalam Dominasi rupiah sebagai dasar transaksi diwilayah Indonesia.
Tidak hanya kebijakan hadir karna inspirasi dalam negri. Karna merasa kepepet Pemerintah RI mulai bulan Oktober 1997 meminta bantuan IMF (International Monotery Foundation) karna memang tekanan US Dollar terhadap Rupiah kian menguat. Perjanjian Pertama pun terjadi pada akhir Oktober tanggal 30 dengan IMF.
Nasihat nasihat dari Bill Clinton DiWashington, Helmut Khon di Bonn Dan Hashimoto Rytaro DiTokyo dalam pembicaraan mereka lewat telpon terpaksa Di Iyakan oleh Pak Harto. Kunjungan Goh Chok Tong dari Singapura semua pada dasarnya mendesak Pak Harto menerima proposal IMF. Pak Harto cerdas, Beliau memperlama penandatanganan karna Ia tau IMF pasti berbuat curang. Apalah daya nasi sudah menjadi bubur tanggal 15 Januari, Ia menerima Proposal dan selanjutnya menandatangani yang pertama dan kedua kalinya pada 10 April 1998.
IMF seharusnya bisa mengendalikan Krismor namun IMF ingin menggantikan kekuasaan 32 Tahun Soeharto karna ketidaksukaan dunia International akan beberapa kasus DiIndonesia. Diantara kasus yang menjadi kejengkelan Dunia International yaitu pelanggaran HAM di Dili ibu kota Timor Leste yang dulunya masih wilayah NKRI dengan nama Timor Timur pada 12 November 1991 yang disebut dengan tragedi Santa Cruz, 19 masyarakat Sipil tewas dan 50 luka luka. Dua tahun kemudian dunia dikejutkan dengan kasus penculikan dilanjutkan dengan pemerkosaan Dan pembunuhan secara brutal oleh military kepada Aktivis Buruh Marsinah pada bulan mei 1993.
Tidak hanya Krismor Dan kasus kasus sorotan dunia international yang menjadi Kriteria tumbangnya Pak Harto. Jauh sebelumnya stabiltas keamanan tak bisa terkendalikan seperti kasus SARA di Situbondo Jatim dibulan oktober tahun 1996, sembilan rumah ibadah terbakar Dan 5 masyarakat sipil tewas. Selanjutnya diTasikmalaya bulan desember 4 orang tewas, harta benda orang China dihancurkan.
Dan lebih parahnya lagi diakhir tahun 1996 Dan diawal tahun 1997 diKalimantan Barat terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Suku Dayak terhadap suku pendatang Madura, tragedi inipun menelan ribuan masyarakat sipil terutama masyarakat Madura.
Masih banyak kepingan peristiwa yang menjadi cikal bakal runtuhnya sang Jendral yang Dijuluki Bapak Pembangunan ini.
Sebut saja peristiwa Trisakti, 12 mei 1998 menjadi kelamnya sejarah bangsa. Empat mahasiswa menjadi tumbal akan keganasan aparat hukum. Berlanjut 13-15 mei kerusuhan membesar DiIbukota. Empat mahasiswa tewas menjadi penambah daftar kejengkelan dunia International dengan ditandai akan pernyataan Dari Menlu Amerika Serikat Madelaine Albrigh lewat siaran TV CNN agar Pak Harto mundur saja.
Sebenarnya tuntutan mahasiswa diantaranya turunkan harga sembako, MPR tidak boleh memilih Soeharto lagi, Dan reformasi politik, maupun Ekonomi sudah 2 point keinginan digubris oleh Pak Harto. Kebijakan yan dijalankannya yaitu menurunkan harga BBM dan mereshuffle kabinet pembangunan VII. Setelah Pak Harto pulang Dari Kairo, Mesir tanggal 15 yang sebenarnya tanggal 16 namun Pak Harto sendiri mempersingkat lawatannya tersebut. Stelah pulang kebijakannya dari tuntutan mahasiswa terealisasi.
Sebenarnya semua bisa dikendalikan namun apalah daya, banyak orang dekatnya yang tidak lagi bersimpati dengan Pak Harto. Semuanya berantakan, setelah Pak Harmoko pejabat yang terkenal paling loyal dengan Pak Harto menyerukan agar Pak Harto mundur Dari kursi kepresidenannya. Selepas Harmoko memberikan pernyataan para politisi lain pun menyuarakan point yang sama.
Ketegangan politik ini, sebenarnya sudah lama, sebelum Indonesia benar benar Krismor yaitu pada 27 juli 1996 penyerbuan oleh rezim terhadap kantor DPP PDI P dikarenakan Megawati mengkritisi kebijakan Pak Harto. Simpati publik pun meluas terhadap PDI P.
Tanggal 19 mei Rapat DPR RI secara terang terangan menginginkan Pak Harto mundur. Harmoko sebagai ketua DPR RI Mendesak agar Pak Harto secepatnya mundur pada tanggal 20 Mei namun Pak Harto masih tolak. Harmoko pun terus terusan mendesak Pak Harto lebih baik mundur secara terhormat pada 22 mei hari Jum'at atau akan menghadap sidang istimewah pada hari senin 25 dengan kenswekuensinya LPJ ditolak.
Pak Harto pun tak terkutik lagi, Beliau pun bersedia mundur namun dengan persyaratannya keluarga Dan hartanya dilindungi.
21 Mei 1998 Pak Harto mengundurkan diri Dan langsung BJ Habibie menggantikannya.
Selamat Jalan Sang Jendral, bulan mei memang bulan penderitaan, namun jasamu dahalu tetap terkenang oleh anak bangsamu.
Komentar
Posting Komentar